Kenali Gejala Demam Rematik pada Anak serta Cara Menanganinya

Kenali Gejala Demam Selekasnya jumpai dokter bila Sang Kecil alami beberapa gejala di atas. Demam rematik yang tidak selekasnya diatasi mempunyai potensi memunculkan beberapa kompleksitas, seperti masalah otak dan saraf, penyakit katup jantung, endokarditis, kerusakan otot jantung, bahkan juga tidak berhasil jantung yang bisa mengakibatkan kematian.

Langkah Tangani Demam Rematik pada Anak
Untuk pastikan apa anak alami demam rematik, diperlukan pengecekan komplet oleh dokter yang mencakup pengecekan fisik dan pendukung, seperti test darah, kultur dahak, dan ekokardiografi (USG jantung). Bila analisis telah ditegaskan, karena itu pengatasan demam rematik perlu selekasnya diberi. Kenali Gejala Demam

Pengatasan demam rematik pada setiap anak tidak selamanya sama. Biasanya, dokter akan menyembuhkan demam rematik pada anak berdasar umur, keparahan tanda-tanda, dan keadaan kesehatan anak pada umumnya.
Tetapi pada intinya, pengatasan yang dilaksanakan mempunyai tujuan untuk membunuh bakteri atau menangani tersisa infeksi yang mengakibatkan infeksi, menangani tanda-tanda demam rematik, sekalian menahan timbulnya kompleksitas yang beresiko.
Di bawah ini ialah langkah-langkah pengatasan demam rematik:
Pemberian antibiotik
Antibiotik berperan untuk membunuh bakteri pemicu infeksi pada demam rematik. Salah satunya tipe antibiotik yang biasa dipakai dokter ialah penisilin yang diberi lewat wujud suntikan.
Sesudah penyembuhan dengan antibiotik suntik untuk membunuh bakteri usai, dokter akan memberi resep antibiotik tipe lain untuk menahan infeksi berulang-ulang. Antibotik tipe ini dapat dimakan lewat cara diminum.
Pemberian obat antiradang
Kecuali antibiotik, dokter akan memberi resep obat antiradang (antiinflamasi) untuk menurunkan proses infeksi, demam, dan ngilu yang dirasa oleh anak dengan demam rematik.
Obat antiradang berperanan untuk menahan kerusakan jantung karena demam rematik. Contoh obat ini ialah aspirin dan kortikosteroid.
Pemberian obat antikejang
Pada kasus di mana anak alami pergerakan tidak teratasi yang kronis atau kejang-kejang, dokter akan memberi obat antikejang (antikonvulsan). Asam valproat dan carbamazepine adalah contoh obat antikonvulsan yang sering diresepkan dokter.
Kalau sudah alami tanda-tanda masalah jantung, dokter akan memberi beberapa obat lain, seperti diuretik dan digoxin, untuk menangani masalah jantung yang terjadi.
Dari sisi memberi obat dari dokter, Anda pun harus pastikan Sang Kecil memperoleh beristirahat cukup untuk percepat pemulihan. Bila Sang Kecil terlihat benar-benar lemas dan tidak ingin makan atau minum, dia kemungkinan perlu dirawat inap di dalam rumah sakit untuk memperoleh konsumsi cairan lewat infus.